首页 > 焦点
Beijing Menutup Telinga, Uni Eropa Siap Lawan Potensi Banjir Komoditas China
发布日期:2025-05-18 05:39:14
浏览次数:166
Warta Ekonomi,quickq软件下载 Jakarta -

Uni Eropa bersiap menghadapi potensi banjir barang dari China. Hal ini menyusul tertutupnya akses bagi komoditas terkait untuk masuk ke Amerika Serikat (AS).

Komisioner Ekonomi Uni Eropa, Valdis Dombrovskis, mengatakan bahwa perang dagang berpotensi membawa barang-barang murah dari China ke Eropa. Hal ini coba diantisipasi oleh pihaknya dengan menghubungi Beijing.

Beijing Menutup Telinga, Uni Eropa Siap Lawan Potensi Banjir Komoditas China

Beijing Menutup Telinga, Uni Eropa Siap Lawan Potensi Banjir Komoditas China

Baca Juga: Bantah Lakukan Negosiasi Tarif, China Berniat Ungkap Kelakuan Asli Trump

Beijing Menutup Telinga, Uni Eropa Siap Lawan Potensi Banjir Komoditas China

Namun Dombrovskis mengatakan bahwa permintaan soal pihaknya agar barang-barang tersebut tak menyasar wilayahnya tak ditanggapi seriusa oleh China. 

Beijing Menutup Telinga, Uni Eropa Siap Lawan Potensi Banjir Komoditas China

"Mereka tidak menyampaikan rencana konkret atau langkah-langkah apa yang mungkin akan mereka ambil dari pihak mereka," kata Dombrovskis dilansir dari Reuters, Minggu (27/4).

Meski demikian, kekhawatirannya dipahami oleh China. Namun Beijing tak memberikan balasan maupun langkah mereka untuk mencegah banjir laju barang dari negaranya ke Eropa.

"Mereka menunjukkan pemahaman bahwa ini adalah masalah yang menjadi perhatian kami, tetapi kami tidak masuk ke dalam rincian langkah spesifik yang mungkin diambil China," jelas Dombrovskis.

Dombrovskis menegaskan bahwa pihaknya siap mengambil langkah-langkah perlindungan jika arus barang dari negara tersebut mengancam pasar dari Eropa.

"Dari pihak saya, saya menunjukkan bahwa jika kami melihat adanya gangguan di pasar Uni Eropa, tentu kami harus mengambil tindakan balasan tertentu untuk melindungi pasar, perusahaan, dan pekerjaan kami," ujarnya.

Ia juga memperingatkan bahwa kondisi ini berpotensi menciptakan efek domino berupa penutupan pasar di berbagai belahan dunia dan fragmentasi ekonomi global.

Baca Juga: Bukan Tarif 0%, Trump Rupanya Incar Hal Ini dari Uni Eropa

"Itu tentu bukan kepentingan kami, dan juga bukan kepentingan China. Karena itu, semestinya menjadi perhatian mereka untuk menghindari skenario ini dan menunjukkan sikap menahan diri pada situasi saat ini," jelas Dombrovskis.

上一篇:Malaysia Bidik 45 Juta Turis Asing pada 2025, Indonesia Cuma 16 Juta
下一篇:Korea Selatan Sebut Tak Mudah Membujuk Trump, Beragam Isu Dibawa
相关文章